Senin, 18 November 2019
Senin, 29 Juli 2019
Naskah Simulasi Sidang BPUPKI
SIMULASI SIDANG BPUPKI
Narator : “Setelah berhasil meluluhlantahkan
pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Jepang melebarkan gurita militernya
ke Asia Tenggara. Tanpa menghadapi rintangan, Jepang berhasil menduduki kawasan
Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Pada akhir 1944, kedudukan Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya semakin terdesak. Pada keadaan seperti ini,
Perdana Menteri Jenderal Kuniako Koiso mengeluarkan janji kemerdekaan pada
bangsa Indonesia pada 9 September 1944 guna menarik simpati bangsa Indonesia.
“Pada 1 Maret 1945, Jepang telah meresmikan
terbentuknya BPUPKI yang dipimpin oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat dan
memiliki anggota 62 orang ditambah 7 dari Jepang. BPUPKI melaksanakan sidang pertama
(29 Mei- 1 Juni 1945) digedung Cuo Sangi In yang membahas mengenai dasar
Negara Indonesia.”
29 Mei 1945
Radjiman : “Saudara-saudara mari kita buka sidang pada hari ini
dengan berdo’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Berdo’a
dipersilahkan.”
“Saudara-saudara dengan ini sidang
pertama BPUPKI saya buka.” (mengetuk palu 2 kali)
“Saudara kita perlu mempersiapkan
segala sesuatu untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Hal yang paling penting
pertama kali adalah kita perlu dasar negara. Suatu dasar yang kita jadikan pondasi
dalam berdirinya bangsa Indonesia merdeka. Apakah saudara-saudara ada pandangan?”
Moh. Yamin
: Yang mulia saya ingin memberikan
pandangan saya. (sambil angkat tangan dan berdiri)
Radjiman : “Silahkan Mr. Moh. Yamin!”
Moh. Yamin : “Yang mulia dan saudara-saudaraku sebangsa. Rakyat Indonesia
mesti mendapat dasar negara yang berasal daripada peradaban kebangsaan
Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan timur.”
“…kita
tidak berniat, lalu akan meniru suatu susunan tata negara negeri haram. Kita bangsa
Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya.”
Peserta sidang: “Betul!” (sambil
sahut-menyahut)
Moh. Yamin : “Untuk itu saya mengusulkan dasar negara yang berjumlah lima
sebagai berikut.”
1.
Peri
Kebangsaan
2.
Peri
Kemanusiaan
3.
Peri
Ketuhanan
4.
Peri
Kerakyatan
5.
Kesejahteraan
Sosial
“Terimakasih kesempatan yang diberikan kepada
saya.”
(Para peserta sidang bertepuk tangan)
Radjiman : “Usulan yang bagus saudara M. Yamin. Kita
catat terlebih dahulu, sidang akan kita lanjutkan besok.” Dengan ini sidang
saya nyatakan ditunda.” (sambil mengetuk palu dua kali)
31 Mei
1945
Narator : Pada tanggal 31 Mei 1945 sidang
BPUPKI dilanjutkan.
Radjiman : “Sidang pada hari ini saya buka
kembali.” (sambil mengetuk palu dua kali)
Soepomo : “Saudara yang mulia saya ingin
mengusulkan tentang dasar negara.” (sambil berdiri)
Radjiman : “Silahkan Prof. Dr. Soepomo.”
Soepomo : “Sidang hari kedua ini, saya ingin
menyumbangkan ide pikiran saya. Usulan tersebut antara lain :
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
3.
Keseimbangan
Lahir dan Batin
4.
Musyawarah
5.
Keadilan
Rakyat
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan
kepada saya.”
(Para peserta sidang bertepuk tangan)
Narator :
Pada Tanggal 1 Juni 1945 diadakan sidang Pertama BPUPKI yang terakhir.
Radjiman : “Sidang
saya buka kembali!” (sambil
mengetuk palu dua kali)
“Di hari terakhir sidang pertama ini
apa masih ada yang ingin menyampaikan usulan dasar negara?”
Ir. Soekarno : “Saya
yang mulia!” (sambil berdiri)
Radjiman :
“Silahkan Ir. Soekarno!”
Ir. Soekarno : “Saudara-saudara, saya selaku anggota BPUPKI ingin turut serta
dalam perumusan dasar Negara. Saya mengusulkan :
1.
Kebangsaan
Indonesia
2.
Internasionalisme
atau peri kemanusiaan
3.
Mufakat
atau demokrasi
4.
Kesejahteraan
Sosial
5.
Ketuhanan
Yang Berkebudayaan
“Kelima usulan ini saya namakan sebagai
Pancasila. Panca artinya lima dan sila artinya asas atau dasar. Jadi dasar yang
lima atau lima dasar. Di atas kelima dasar inilah tepat kiranya mendirikan
Negara Indonesia yang kekal dan abadi.”
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan
kepada saya.”
(semua peserta sidang bertepuk tangan riuh)
Radjiman : “Terimakasih usulan dari Ir. Soekarno yang sangat bagus. Usulan
saudara akan kami catat melengkapi dua usulan sebelumnnya dari Moh. Yamin dan
Prof. Soepomo.”
Narator : “Sebelum diadakannya persidangan ke 2, BPUPKI sempat
membentuk panitia kecil yang menampung saran & pendapat mengenai dasar
Negara.”
Ir. Soekarno :
“Bolehkah saya berpendapat?
Radjiman :
”Baiklah silahkan”
Ir.Soekarno :
”Bagaimana jika dalam masa rehat ini,digunkan untuk membentuk suatu badan yang
menampung Saran dan pendapat mengenai dasar Negara.”
Radjiman :
”Baiklah,siapa yang yang ingin ikut dalam suatu badan ini.Tapi jangan lupa akan
tugas yang harus diselesaikan secepatnya dan harus dirundingkan kembali dalam
sidang BPUPKI ke 2.
“Dengan
ini berakhirlah sidang BPUPKI yang Pertama, sidang saya nyatakan ditutup.” (sambil mengetuk palu dua kali)
Narator : “Dalam masa perhatian sidang (reses) yakni tanggal 22
Juni 1945,panitia kecil dan 38 anggota BPUPKI mengadakan pertemuan di Kantor
Besar Djawa Hookokai. Dalam pertemuan itu dibentuk Panitia 9. Panitia 9
berhasil merumuskan rancangan pembukaan hukum dasar yang diberi nama Piagam
Jakarta atau Mukadimah, yaitu:
1.
Ketuhanan
dengan Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rancangan tersebut di terima baik oleh anggota
BPUPKI dan disampaikan pada sidang BPUPKI ke 2 pada tanggal 10-17 Juli 1945.
Itulah
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI yang pertama dan kedua.
Langganan:
Postingan (Atom)